Brasil Berharap Penyelamat pada Scolari

|

Brasil Berharap Penyelamat pada Scolari

Ketika terakhir kali ditangani oleh Luiz Felipe Scolari, Brasil sukses jadi juara Piala Dunia. Setelah serangkaian Piala Dunia yang buruk, Brasil pun berpaling lagi pada Scolari, minta diselamatkan.

Felipao --atau Big Phil, demikian Scolari biasa dipanggil atau dijuluki-- mengambil tongkat estafet dari Emerson Leao ketika ditunjuk menjadi pelatih Brasil untuk Piala Dunia 2002. Empat tahun sebelumnya, Brasil yang tampak tidak bisa dihentikan sepanjang turnamen, akhirnya takluk 0-3 di tangan Prancis pada partai puncak.

Scolari sukses. Brasil sempurna di fase grup, memenangi seluruh tiga pertandingan yang mereka lakoni di grup itu. Mereka mencetak 11 gol dan hanya kebobolan tiga gol di fase tersebut.

Di fase knock-out, Brasil juga tidak terhentikan. Terhitung, dari babak perdelapanfinal sampai akhirnya jadi juara dengan mengalahkan Jerman 2-0, Brasil ketika itu mencetak tujuh gol dan hanya kebobolan dua gol.

Secara total, Brasil mencetak 18 gol dan hanya kebobolan lima gol ketika menjuarai Piala Dunia 2002. Penyerang mereka, Ronaldo, sukses jadi top skorer dengan 8 gol.

Sesudah itu Brasil menurun. Pada Piala Dunia 2006, mereka berpaling pada Carlos Alberto Parreira, orang yang pernah membawa mereka menjuarai Piala Dunia 1994. Namun, Brasil hanya melangkah sampai babak perempatfinal. Mereka takluk 0-1 dari Prancis.

Parreira pun dikritik habis. Taktik sepakbolanya dianggap sudah ketinggalan zaman dan akhirnya diberhentikan setelahnya.

Pada Piala Dunia 2010, Brasil berpaling pada Dunga. Berbeda dengan gaya main Brasil selama ini, Dunga justru menerapkan permainan defensif.

Strategi Dunga tersebut tidak disukai oleh banyak penggemar. Dan terbukti, Brasil tidak meraih apa-apa pada Piala Dunia 2010. Mereka hanya sampai babak perempatfinal, di mana mereka takluk 1-2 di tangan Belanda.

Setelah menunjuk Mano Menezes, yang bertugas dari 2010 hingga 2012, Brasil kembali berpaling kepada Scolari.

Sejak ditunjuk kembali menangani Brasil pada November 2012, Scolari sudah memimpin Seleccao dalam 20 laga. Hasilnya, 14 laga berhasil dimenangi, empat di antaranya berakhir imbang, dan dua lainnya berakhir dengan kekalahan.

Tanda-tandanya makin menjanjikan ketika Scolari sukses membawa Brasil menjuarai Piala Konfederasi pada tahun 2013.

Di tangan Scolari, Brasil berubah dari bermain 4-3-3 kala ditangani Menezes menjadi 4-2-3-1. Beberapa hal yang bisa diambil dari tim terbaru Brasil ini adalah menjanjikannya mereka di segala lini.

Di lini belakang, Thiago Silva dan David Luiz bakal diserahi tugas jadi pengawal jantung pertahanan, sementara Dani Alves dan Marcelo diplot sebagai full-back. Di luar itu, masih ada Dante ataupun Maxwell dan Maicon.

Di tengah, Brasil punya Luis Guztavo, Ramires, ataupun Paulinho yang bisa diplot sebagai gelandang tengah. Di depan, mereka punya Fred yang akan ditopang oleh Oscar, Hulk, dan Neymar.

Singkat kata, Scolari sudah punya cukup amunisi untuk mengarungi Piala Dunia kali ini.

Brasil memang pernah gagal ketika mempekerjakan kembali pelatih yang pernah membawa mereka sukses. Mereka pernah menunjuk Mario Zagallo --yang sukses membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1970-- di Piala Dunia 1998 dan akhirnya gagal. Mereka kemudian menunjuk Parreira dan akhirnya gagal juga.

Salah satu sisi positif Scolari, dan ini berbeda dengan Parreira, pendekatan taktiknya terbilang modern. Dia tidak ragu memasang 4-2-3-1 karena formasi itulah yang banyak dimainkan pemain-pemainnya di level klub. Imbasnya, para pemain tidak kesulitan untuk beradaptasi.

Dalam sebuah analisis taktik yang dirilis oleh Bleacher Report, Scolari juga disebut tidak keberatan menjadikan nomor 10-nya, Oscar, untuk jadi suffaco --pemain yang berada di depan, tapi tugasnya untuk bertahan. Biasanya seorang suffaco memiliki tugas untuk mematikan para regista dalam membagi bola. Park Ji-Sung pernah melakukannya ketika mengawal Andrea Pirlo, sementara, dalam hal Oscar, dia ditugasi Scolari untuk mematikan Sergio Busquets.

Taktik Scolari sukses. Busquets kesulitan. Ini jadi salah satu faktor keberhasilan Brasil ketika mengalahkan Spanyol 3-0 pada final Piala Konfederasi tahun lalu.

Berikan komentar jika Brasil Berharap Penyelamat pada Scolari ini menarik untuk disimak -





Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan Kami dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.