Puluhan ular 'serbu' permukiman warga di Lebak Banten
Puluhan ular 'serbu' permukiman warga di Lebak Banten - Puluhan ular berbisa jenis ular tanah (Ankistrodon rhodostoma)
'menyerbu' pemukiman warga Kabupaten Lebak, Banten. Akibatnya 21 warga
digigit ular berbisa tersebut.
"Kami menerima laporan dari
Puskesmas Panggarangan sebanyak 21 warga digigit ular berbisa, namun
mereka cepat ditangani tenaga medis sehingga tidak ada korban jiwa,"
kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
Heru Haerudin di Rangkasbitung, seperti dikutip dari Antara, Selasa
(29/1).
Dia mengimbau masyarakat agar warga mewaspadai penyebaran
populasi ular tanah menyusul curah hujan meninggi beberapa hari
terakhir di daerah itu. Populasi ular tanah jika malam hari setelah
turun hujan mereka berkeliaran ke pemukiman penduduk mencari kodok atau
makanan lainnya.
Kebanyakan warga yang menjadi korban gigitan
ular di daerah pemukiman itu ketika orang berjalan kaki malam hari dan
kemudian menginjaknya. Begitu pula ada warga yang sedang membersihkan
sampah maupun tumpukan kayu. Selain itu juga warga sedang membersihkan
ladang maupun perkebunan.
Menurut dia, jumlah kasus gigitan ular
tanah meningkat menyusul tibanya musim hujan tersebut. "Kami setiap tri
wulan menerima laporan dari petugas sebanyak 38 kasus warga yang menjadi
korban gigitan ular tanah," katanya.
Dia mengatakan pihaknya
hingga kini memiliki persediaan obat anti berbisa ular (ABU) mencukupi
di 40 Puskesmas sehingga bisa mengatasi gigitan ular tersebut.
Penanganan gigitan ular harus mendapat tindakan cepat karena berisiko
jiwanya tidak tertolong. Apalagi, pasien gigitan ular tanah mengeluarkan
muntah darah sehingga membahayakan keselamatan jiwa.
"Kami minta warga jika terkena gigitan ular tanah segera dilarikan ke Puskesmas terdekat dan jangan pergi ke dukun," katanya.
Menurut
dia, selama Januari ini belum menerima laporan meninggal dunia akibat
gigitan ular karena mereka cepat ditangani tenaga medis. Saat ini, ujar
dia, populasi ular di sejumlah daerah mengganas sehubungan tibanya musim
hujan, sehingga warga diharapkan menggunakan sepatu bot maupun sepatu
karet. Penggunaan sepatu bot untuk mencegah gigitan ular yang bisa
mematikan itu.
"Kami minta warga jika pergi ke kebun, ladang atau
berjalan setapak pada malam hari melintasi kawasan hutan menggunakan
sepatu karet atau sepatu bot untuk menghindari gigitan ular berbisa,"
katanya.
Kepala Puskesmas Leuwidamar Kabupaten Lebak H Kumajaya
mengatakan selama sepekan terakhir ini tercatat empat warga menjadi
korban gigitan ular berbisa namun jiwa mereka bisa diselamatkan oleh
petugas medis. Selama ini, kata dia, jumlah kasus gigitan ular berbisa
di wilayahnya mencapai empat orang, sedangkan 2012 sebanyak 18 orang.
Seluruh
warga korban gigitan ular dapat diselamatkan setelah diberikan
pengobatan melalui penyuntikan obat anti berbisa ular (ABU). Sebagai
langkah antisipasi terhadap ancaman gigitan ular ini Puskesmas sudah
menyiapkan stok obat anti bisa ular yang memang sangat dibutuhkan.
"Kami setiap hari menyediakan obat anti bisa ular antara dua sampai empat guna menyelamatkan jiwa korban," katanya.
Sangsang,
warga Cibahbul Desa Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya
digigit ular tanah saat membersihkan tumpukan kayu di depan rumah.
Seekor ular yang mematikan itu menggigit dengan cepat pada bagian
tangan.
"Saya saat digigit ular berbisa langsung berlari ke RSUD
Rangkasbitung untuk mendapat pengobatan. Saya sempat empat hari dirawat
di rumah sakit itu," katanya.