Rudyatmo Ancam Tuntut Pengurus PSSI Surakarta yang Gelar Muscab

|

 
Solo: Rudyatmo Ancam Tuntut Pengurus PSSI Surakarta yang Gelar Muscab - Mantan ketua umum Persis Solo FX Hadi Rudyatmo akan menuntut kepada Pengurus Cabang PSSI Surakarta yang nekat  menggelar musyawarah cabang (Muscab) sebelum ada surat rekomendasi dari induk organisasi sepak bola di pusat.

"Saya sudah memberitahukan kepada pengurus Persis, jika tetap mengadakan Musyawarah Cabang sebelum ada rekomendasi dari pusat, saya akan menuntut
mereka," kata Rudyatmo yang juga sebagai Wali Kota Surakarta itu di Solo, Jumat (25/1).

Rudyatmo meminta kepada kedua pengelola tim Persis Solo yang mengikuti kompetisi baik Liga Primer Indonesia Sportindo (LPIS) maupun Liga Indonesia (LI) untuk menunggu keputusan pusat atau PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia.

Menurut Rudyatmo, jika pengurus Cabang PSSI atau klub-klub internal tetap nekat akan menyelenggarakan Muscab  dipersilakan. Namun, dirinya dipastikan akan menuntut siapa yang bertanggung jawab menggelar Muscab itu. "Wakil Sekretaris Pengcab PSSI Surakarta Danang Prabowo yang sebelumnya menyampaikan kehendak dari 26 klub internal untuk segera digelar Muscab dipersilakan. Kami akan menuntut mereka. Karena, sebelum ada keputusan PSSI pusat, saya masih sebagai ketuanya," kata Rudyatmo.

Menurut dia, pihaknya akan komitmen tetap memegang legalitas, tetapi jika PSSI juga kurang melakukan komunikasi ke bawah lebih baik Persis tidak mengikuti kompetisi dan menunggu keputusan pemerintah.

Rudyatmo menjelaskan, pihaknya sangat mendukung komentar Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang akan membubarkan baik PSSI maupun Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) jika tidak bisa bersatu. "Saya setuju jika Menpora membubarkan keduanya dan dibentuk pengurus baru demi merah putih. Kami akan mendukung Menpora sehingga sepak bola Indonesia ke depan bisa berkembang," katanya.

Menurut Rudyatmo, coba dibayangkan sebuah Timnas Indonesia dalam pertandingan uji coba bisa dikalahkan dengan klub Semen Padang. Hal ini, sudah dapat disimpulkan bahwa sepak bola nasional sudah hancur karena yang mempunyai kepentingan tertentu.

Jika keduanya dibubarkan, pemerintah melalui Kemenpora akan mengendalikan langsung soal persepakbolaan Indonesia dan kompetisi profesional juga hanya satu. Sehingga, sepak bola negara ini ke depan baru
bisa fokus dan maju. Oleh karena itu, pihaknya meminta Tim Persis Solo pada musim kompetisi tahun ini, yang mengikuti hanya satu tidak boleh dua, sehingga masyarakat atau suporter tak bingung memberikan dukung.

"Kami hanya menyarankan kita tetap menunggu dulu kondisi pusat bagaimana. Tim yang maju kompetisi harus memiliki sponsor yang mampu memberikan dana selama satu musim," katanya.





Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan Kami dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.