Apa yang ada di balik perasaan lega selebritis cerai

|

Apan yang ada di balik perasaan lega selebritis cerai Perasaan lega menyelimuti sejumlah selebritis yang berjibaku di meja pengadilan agama untuk memenangkan gugatan cerai. Semisal artis Kiki Amelia yang resmi menyandang status janda dari Markus Horison.

Kenapa Artis sering Kawin Cerai ? Begitupun dengan musisi Maia Estianty yang akhirnya memperoleh kepastian hukum, setelah mantan suaminya, Ahmad Dhani memenangkan Pengajuan Kembali (PK). Lantas benarkah perasaan mereka lega, seolah bebas dari persoalan yang menghimpit? Atau sebenarnya ada perasaan lain di balik itu?

Psikolog Roslina Verauli berpendapat, perasaan lega yang dirasakan selebritis selepas beradu argumen di meja pengadilan sebenarnya merupakan fase-fase ketegangan dalam diri mereka.
"Pada dasarnya perceraian merupakan relationship dua pihak yang mempunyai problem. Sementara soal anak itu beda lagi. Cerai terjadi karena hubungan akibat dari konflik dalam rumah tangga dan sejak konflik ada maka ketegangan antar pihak pun terpicu," ujarnya kepada KapanLagi.com, Rabu (12/6).
Ketegangan pun berlanjut ketika pasangan akan menentukan jalan selanjutnya untuk menyelesaikan masalah.
"Nah memutuskan akan dibawa konflik itu pun menjadi ketegangan sendiri. Apakah cerai atau tidak. Kalau jadi menyelesaikan di pengadilan maka mereka harus melewati sejumlah proses di sana. Misalnya datang di sidang perdana, saat mediasi dan lain sebagainya," tuturnya lagi.

Sehingga, kata Roslina, dalam menjalani semua tahapan tersebut maka banyak ketegangan yang dialami. Perasaan lega pun terbuncah ketika majelis hakim membacakan putusan.
"Ada banyak ketegangan di sana. Jadi kayak habis sidang skripsi leganya. Jadi emosi dalam keadaan tinggi terus mendengar ada putusan. Akan tetapi ini bukan akhir perasaan lega lepas dari masalah. Karena sebenarnya ada ketegangan lain di luar itu, misalnya hak asuh anak, harta gono gini dan lainnya," pungkas Roslina.





Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan Kami dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.